• Home
  • Article
  • News
  • Review
  • Tips
facebook twitter instagram pinterest bloglovin Email

Tekno Dab

Untuk postingan kali ini masih ada hubungannya dengan HP Meizu M3S yang saya beli sebelumnya. Pada saat menerima M3S tersebut awalnya saya sudah senang karena saya mendapatkan FlymeOS versi Global. Dapat dilihat di Setting > About Phone tertera pada build numbernya berakhiran huruf G. Dan kata penjualnya sih bisa update OTA juga. Benar saja, beberapa minggu kemudian memang ada notifikasi update OTA menyambangi M3S saya. Dalam informasinya tertera bahwa M3S saya mendapatkan update FlymeOS ke versi 5.1.5.2A. Eh, kok kayaknya ada yang aneh ya?

Katanya versi Global, kok versi updatenya berakhiran huruf A yang notabene adalah kodefikasi firmware versi China. Informasi changelognya juga menggunakan tulisan China. Jangan-jangan M3S saya memang versi China yang dimodif sama penjualnya agar terlihat menjadi versi global. Karena penasaran, akhirnya saya proses saja updatenya dan benar saja aplikasi-aplikasi berbahasa Chinalangsung bermunculan setelah update. Google Play yang tadinya system app berubah menjadi user app dan error, harus diinstal ulang via Google Installer. Dan M3S saya berubah menjadi versi China, atau sebenernya dari awal sudah versi China. Saya kurang tahu juga.

Untuk performa sih gak ada masalah apapun di versi China ini, cuma kadang keganggu aja sama notifikasi-notifikasi berbahasa China yang tiba-tiba muncul. Akhirnya saya coba cek ke website flymeos.com dan yeeyy, ternyata M3S sudah ada firmware versi globalnya. Tanpa berlama-lama saya download dan siap untuk mengupdate M3S saya. Saya update seperti biasa dengan klik file zipnya, M3S restart dan ERROR. Yak, benar sekali, ERROR, dikatakan kalo Firmware Corrupt padahal filenya baik-baik saja. Setelah berselancar ke dumay untuk mencari penyebabnya, ternyata memang gak segampang itu migrasi FlymeOS dari versi China ke versi Global. Harus ada beberapa treatment yang kudu dilakukan, salah satunya butuh file sh script untuk merubah ke versi global. Dan sh script tersebut berbeda-beda untuk setiap tipe HP. Karena M3S ini masih terbilang baru, nyari sh scriptnya ternyata lumayan susah. Setelah ngubek-ubek berbagai forum akhirnya nemu juga di forum Meizu M3S berbahasa Rusia di 4pda.ru. Ini kok kayaknya malah jadi sesi curhat ya, haha. OK deh, langsung saja ke tutorialnya.

Persiapan sebelum eksekusi:
  1. Harus punya Flyme Account untuk memperoleh hak akses root. Atau coba pake aplikasi Kingroot untuk melakukan root.
  2. Download sh script (global.sh)  untuk merubah M3S ke versi Global di sini.
  3. Download firmware FlymeOS global untuk M3S di sini.
  4. Install aplikasi Terminal Emulator dari Play Store atau download di sini.
Eksekusi :
  1. Pastikan HP sudah dalam keadaan Root. Bagi yang sudah punya flyme account bisa menuju Setting > Fingerprint and Security > Root Permission dan aktifkan root.
  2. Copy file global.sh dan update.zip ke memori internal.
  3. Buka aplikasi terminal emulator, ketikan perintah berikut:
  • su (jika muncul peringatan akses root, allow saja)
  • sh /sdcard/global.sh
Proses akan berjalan dan M3S akan restart ke recovery. Tinggal flash saja firmware FlymeOS versi global. Saran saya lebih baik lakukan “Clear Data” karena kita akan merubah versi FlymeOS nya. Selesai.

Eits, tunggu dulu. Katanya ini versi global, kok Google Play Storenya nggak ada ya? Tenang saja, bagi temen-temen yang mengalami hal tersebut, jangan panik dulu. Sepertinya saat ini memang FlymeOS tidak menyertakan Google Play Service secara built-in meskipun itu versi global. Tetapi FlymeOS versi global memberikan kemudahan bagi yang ingin menginstallnya. Akan ada notifikasi pemberitahuan bahwa Google Play Service belum terinstall dan tinggal tap install dari notifikasi tersebut. Atau kalau tidak ada notifikasi, buka saja aplikasi Hot Apps. Nanti akan ada pemberitahuan kalau Google Play Service belum terinstall, tinggal tap install dan system akan mendownload Google Play Services. Setelah selesai, M3S akan restart dan Anda akan menemukan Google Play Store di Homescreen. Selamat Meizu M3S Anda sudah resmi bermigrasi ke FlymeOS versi Global. Jika ada pertanyaan, temen-temen bisa corat-coret di kolom komentar di bawah. Salam. Hasta Luego!!!

source of files and guide : 4pda.ru and meizufans.eu
Share
Tweet
Pin
Share
22 comments
Pada kesempatan kali ini saya akan mencoba mengulas sebuah gadget keluaran Ipega, yaitu Ipega Gamepad Bluetooth PG-9025. Meskipun sebenarnya ini keluaran lama, saya baru dapat kesempatan untuk mencobanya sekarang. Sebenarnya ketika mencari-cari gamepad Ipega di internet, ternyata modelnya banyak banget.

Awalnya saya sempat tertarik dengan model lain yang bentuknya seperti Gamepad XBOX dengan holder smartphone model bukaan di tengah. Tapi setelah baca-baca, katanya model holder yang seperti itu kurang nyaman, karena kalau dipakai tiduran holdernya akan nutup sendiri. Bagi yang bingung, saya sendiri juga bingung jelasinnya, bisa lihat penampakannya berikut ini.
Kayak gini ni. 
Akhirnya saya memilih PG-9025 ini yang memiliki model holder “slerekan” -apa ya namanya- di bagian atas gamepad. Sistemnya hampir sama dengan yang di tongsis tongsis gitu lah. Langsung saja ya, ritual pertama yang saya lakukan pastinya adalah melakukan unboxing. Dusnya lumayan kecil dan isi di dalam dus serta penampakan gamepadnya dapat dilihat di foto-foto berikut ini.

 

 

 


Isi dusnya minimalis, cuma ada gamepad, kabel charger micro-usb, dan buku manual. Gak masalah sih buat saya untuk sebuah gamepad, wong HP aja juga sekarang isinya juga cuma itu, paling ditambah kepala charger aja. Untuk ukuran gamepadnya menurut saya agak lebih kecil dibandingkan dengan gamepad console game pada umumnya, tetapi masih cukup nyaman ketika saya pegang karena memang ukuran tangan saya juga agak mini. Mungkin bagi yang tangannya gede akan sedikit kurang nyaman dengan ukurannya, mungkin lho ya tapi.

Untuk warnanya, saya ambil yang warna hitam. Hitamnya adalah hitam doff dengan sedikit aksen merah di bagian analognya. Paduan warnanya cukup pas dan terlihat elegan menurut saya. Ketika dipegang gamepadnya juga terasa lembut dan nyaman banget, buat bikin tetep betah meskipun dipake dalam waktu yang lumayan lama. Tombol-tombolnya sendiri juga cukup empuk dan nyaman. Ohya, layout tombol gamepad ini mengikuti layout gamepad XBOX dengan posisi analog kiri di posisi kiri atas D-Padnya. Bagi yang sudah terbiasa dengan gamepad Playstation mungkin perlu sedikit penyesuaian. Tapi kalo buat saya sih, saya lebih suka dengan layout XBOX ini. Mungkin ada yang belum tau perbedaan layout dari gamepad XBOX dan Playstation, bisa lihat foto berikut.
Kiri : XBOX - Kanan : Playstation
image from here
Ohya, satu yang unik dari gamepad ini adalah peletakan tombol R2 dan L2 nya yang tidak diletakkan pas di bawah R1 dan L1 melainkan di bagian belakang bodinya. Posisi ini sebenarnya cukup memudahkan karena biasanya jari untuk mencet tombol R2 maupun L2 memang ada di belakang, jadi kita tidak perlu merubah posisi jari kita lagi untuk memencet tombol R2 dan L2. Meskipun tetap butuh sedikit penyesuaian untuk terbiasa dan merasakan kemudahan dari peletakan kedua tombol tersebut.

Selanjutnya bicara soal gadget holdernya, holder ini bisa digunakan untuk gadget berukuran 3” - 5,5”. Dan menurut saya holdernya lumayan kuat. Pemakaiannya juga cukup mudah. Daya cengkramnya juga bagus dan tidak merusak nodi smartphone. Mau dipake di posisi apapun gadget tidak akan jatuh. Cuma satu kekurangan dari gadget holdernya, yaitu kalo posisi tombol power atau volume di gadget kita agak ke tengah, tombol ini rawan kepencet oleh holdernya. Untuk ngakalinnya akhirnya saya ganjel sedikit dengan kertas atau apa saja ketika gadget dipasang agar holdernya tidak mencet tombol. Bisa juga dengan menggeser sedikit gadgetnya, tapi posisi gadgetnya jadi tidak di tengah.

Diganjel dikit
Terus cara ngidupin dan menghubungkan ke gadget kita gimana? Gampang kok. Kalo mau pake cara yang dibuku manual dengan download aplikasi, boleh. Tapi ada cara yang lebih gampang ternyata. Caranya tinggal tekan dan tahan tombol “Home + X” agak lama sampe lampu indikator di bawah tombol home berkedip-kedip cepat. Hidupkan bluetooth di gadget dan tinggal pairing saja dengan gamepadnya sampe lampu indikator di gamepadnya berhenti berkedip dan menyala terus tanpa berkedip. Gamepad pun sudah siap untuk digunakan. Cara ini berhasil untuk Android dan PC berbasis Windows, untuk Iphone, saya belum coba. Mungkin ada yang mau minjemin, he.

Katanya sih game android yang kompatibel dengan gamepad ini lumayan banyak. Tapi yang baru saya coba dan langsung bisa dipake sih game FIFA 15, Game-game emulator seperti emulator PSX, PPSSPP, terus Ashpalt 8 juga kompatibel. Selain itu saya belum coba lagi. 

Kalo gamenya gak kompatibel gak bisa dipake dong gamepadnya? Tenang aja, kalo gak kompatibel bisa diakalin kok pake aplikasi-aplikasi Key Mapper yang banyak bertebaran di Play Store. Dari sekian banyak aplikasi KeyMapper, saya sendiri lebih prefer menggunakan aplikasi Tincore Keymapper. Tapi untuk informasi saja, aplikasi ini membutuhkan akses root. Untuk melakukan settingan di aplikasi KeyMapper sendiri juga tidak terlalu rumit. Setelah melakukan setting di aplikasi KeyMapper dan voila, gamepad pun jadi support untuk semua game, gak semua juga sih, karena mungkin ada game-game yang controlnya full gyroscope sehingga tidak bisa pake gamepad. Game yang sudah saya coba pake aplikasi KeyMapper yaitu EvilBane dan Dream League Soccer dan keduanya berjalan sangat lancar.

Apa lagi ya yang mau di bahas? Bingung juga. Mungkin itu dulu aja review saya kali ini untuk gamepad bluetooth Ipega PG-9025. Berikut rangkuman kelebihan dan kelemahan yang saya temukan di gamepad ini.

Kelebihan
  1. Desain elegan
  2. Support banyak game, apalagi ditambah aplikasi KeyMapper, hampir semua game support.
  3. Holdernya kuat, mau posisi apapun gadget tidak jatuh.
  4. Keypadnya empuk dan nyaman.
Kekurangan

  1. Dimensinya agak kecil dibandingkan gamepad console pada umumnya.
  2. Holdernya bisa mencet tombol power/volume bila lokasinya agak ke tengah.
Dari beberapa kelebihan dan kekurangannya, menurut saya bagi yang mau merasakan sensasi bermain game di HP dengan gamepad seperti di console, gamepad ini layak untuk dicoba. Apalagi kalo layar smartphonenya agak seret buat main game, pake gamepad sepertinya bisa jadi solusi yang tepat. Dan Ipega PG-9025 ini merupakan gamepad yang nyaman dan menurut saya worth it untuk dibeli.
Share
Tweet
Pin
Share
5 comments
Pada artikel review Meizu M3S sebelumnya, sudah saya sebutkan bahwa salah satu kekurangan dari FlymeOS adalah telatnya notifikasi dari beberapa aplikasi sosial media. Yang paling terasa bagi saya sih notifikasi di aplikasi Whatsapp, karena memang hanya itu aplikasi chatting yang saya pakai. Tapi ada kemungkinan di beberapa aplikasi yang lain juga sama, notifikasi baru muncul ketika aplikasi dibuka. Jika kalian menggunakan Meizu M3S dan mengalami hal yang sama, beberapa pengaturan pada aplikasi security di bawah ini mungkin bisa mengatasi masalah tersebut.

Mengapa saya katakan mungkin. Ya, karena memang cara ini baru saya coba di Meizu M3S saya yang menggunakan FlymeOS Global versi 5.1..5.0G. Dan Alhamdulillah cara ini berhasil untuk kasus saya ini. Untuk tipe HP Meizu dengan versi FlymeOS yang lain, tidak ada salahnya untuk mencoba. Baiklah, kalo gitu tak perlu berlama-lama lagi, langsung saja ke caranya.

Pertama
Buka aplikasi "Security" di homescreen (1). Masuk ke menu "Accelerator" (2), tap ikon setting di pojok kanan atas (3), tap "Memory acceleration whitelist" (4). Di situ akan tampak beberapa aplikasi yang tidak akan kena dampak apabila system melancarkan memory acceleration. Apabila aplikasi yang temen-temen inginkan belum masuk whitelist, tinggal tap tombol "Add to Whitelist" (5) di bagian bawah dan masukkan aplikasi yang temen-temen inginkan (6). Ohya kalo ada "Google Play Service" atau "Google Service Framework", masukkan saja ke whitelist.

  


  

  
Kedua
Setelah selesai di menu "Accelerator" kita kembali lagi ke menu awal aplikasi "Security". Selanjutnya kita masuk ke menu "Permissions" (7). Di menu ini kita akan mengatur aplikasi yang diijinkan untuk melakukan auto-launched dengan cara tap pada menu "Auto-launched apps" di menu "Permissions" (8) dan aktifkan aplikasi-aplikasi yang temen-temen ijinkan untuk melakukan auto-launched (9). Pengaturan di menu "Permissions" selesai dan kembali lagi ke menu awal aplikasi "Security".

  

Ketiga
Sekarang kita masuk ke menu "Power" di aplikasi "Security" (10). Pada menu power, pilih menu "Standby Management" (11). Jadi FlymeOS ini akan melakukan banned atau mematikan aplikasi setelah HP dalam posisi standby selama 3 menit. Agar aplikasi social media kita tidak kena banned, tinggal kita plih saja aplikasi yang kita inginkan dan kita aktifkan agar tetap terjaga saat HP dalam posisi stanby (12).

  

Tap tombol back sekali, masih tetap di menu "Power". Selanjutnya tap icon setting di pojok kanan atas (13) kemudian non aktifkan opsi "Disable linked launch" (14).

 

Terakhir
Ritual terakhir yaitu mengunci aplikasi social media yang diinginkan di recent apps. Caranya, usap ke atas dari bawah layar untuk membuka recent apps. Selanjutnya tap agak lama pada aplikasi yang kita inginkan untuk mengunci aplikasi tersebut (15), sehingga ketika kita tap tombol close all yang ada di atas layar, aplikasi yang kita kunci tidak akan ikut tertutup.


Done. Dan akhirnya notifikasi social media pun sekarang datang tepat pada waktunya, tidak terlambat lagi. Setidaknya pada HP Meizu M3S saya ya.

Semoga cara di atas dapat mengatasi permasalahan yang sama pada HP Meizu temen-temen. Bagi yang belum berhasil, bisa mencoba cara-cara yang lain, atau berdoa saja semoga pihak Meizu segera merilis update untuk mengatasi masalah yang sebenernya sudah berlarut-larut ini. Akhir kata, Wassalamu'alaikum. Hasta Luegoo !!!
  



Share
Tweet
Pin
Share
3 comments
Setelah sebelumnya saya sudah membagikan pengalaman saya tentang bagaimana saya membeli Meizu M3S dari situs eCommerce Luar Negeri. Kali ini saya akan membagikan pengalaman saya menggunakan Meizu M3S setelah beberapa minggu menjadikannya sebagai daily driver saya.

STORIES
Awalnya saya hanya ingin mencoba membeli HP dari luar negeri. Pengalaman pembelian dari luar negeri juga sudah saya share di artikel sebelumnya, bisa di cek di sini dan di sini. Setelah menunggu akhirnya saya menemukan Meizu M3S di Aliexpress dan tanpa pikir panjang langsung cari yang paling murah dan bungkus. Mengapa harus Meizu M3S? Karena HP ini memenuhi semua kriteria HP yang saya cari. Apa kriterianya? Nanti akan saya jelaskan di belakang. Langsung saja ke reviewnya.
Share
Tweet
Pin
Share
31 comments
Pada artikel sebelumnya saya sudah coba membahas boleh tidaknya membeli HP dari luar negeri (LN), cara pembelian dan cara pembayarannya. Tidak terlalu sulit kan? Ohya, sebelumnya saya sedikit menyarankan untuk tidak coba2 pesan tapi terus gak bayar ya. Kasihan penjualnya kena PHP, karena memang sistem di Aliexpress ini penjual akan tahu apabila kita melakukan order meskipun belum dibayar, jadi nanti ada kemungkinan kita di inbox sama penjualnya.
Di artikel kali ini saya akan coba membahas mengenai pengiriman, bea masuk dan pajaknya. Dalam hal ini berdasarkan pengalaman saya saja ya, yang mungkin masih nubie gak begitu ngerti soal ekspor impor. Bagi temen2 yang lebih tahu mungkin bisa memberikan koreksi bila ada kekhilafan.
Bahasan pertama adalah mengenai jasa pengiriman.
Untuk pilihan pengiriman, biasanya penjual memberikan pilihan pengiriman gratis dan berbayar. Pengiriman yang berbayar kebanyakan menggunakan perusahaan swasta seperti DHL, Fedex, UPS, dll. Ada pula EMS, tapi untuk EMS ini perlakuannya hampir sama dengan yg free shipping,akan dijelaskan nanti.
Keuntungan menggunakan pengiriman berbayar menurut saya adalah waktu pengirimannya yang cepat (kalau lancar biasanya 3-7 hari), jika ada pajak dll kita tidak usah susah2 ngurus, tinggal terima beres dan bayar, serta kemudahan dalam melakukann tracking kiriman. Sedangkan kekurangannya adalah biayanya yang mahal, selain biaya kirimnya sendiri yang mahal, akan ada biaya tambahan untuk handling fee, pengurusan dokumen, dll. Yah, meskipun memang ada harga ada kualitas sih. Dan selain itu, karena kita tinggal terima beres saja dan proses di bea cukai sudah clearance. Kita tidak bisa mengajukan keberatan apabila ternyata perhitungan bea masuk dan pajak yang dilakukan oleh bea cukai terjadi kesalahan atau tidak sesuai.
Selanjutnya adalah free shipping, untuk jenis pengiriman ini biasanya memakan waktu yang lama sekitar 15-60 hari, pengalaman saya sih paling cepet 2 minggu (15 hari) dan paling lama sekitar 30 hari. Selain itu sistem trackingnya kadang2 kurang bagus, ada yg bisa di tracking online realtime sampe pesanan datang tapi ada juga yg gak bisa ditracking ketika barang sudah sampe di Indonesia, harus manual via Kantor Pos. Ohya, perlu diketahui untuk free shipping ini, ketika sampai di Indoensia, semua paket akan dioper ke Kantor Pos Indonesia. Keuntungan menggunakan free shipping ini adalah gratis tentunya, dengan gratisnya biaya kirim pasti juga akan mengurangi jumlah pajak yang harus di bayar. Kemudian, apabila kita merasa pihak bea cukai melakukan kesalahan dalam perhitungan pajak (misalkan harga pembanding yang mereka cari terlalu besar dibandingkan dengan invoice kita) kita dapat melakukan keberatan, karena proses di bea cukai memang belum clear. Cara mengajukan keberatannya dapat datang langsung ke kantor bea cukai yg menangani paket kita atau ketika Pak Pos mengirimkan barang ke alamat kita. Lebih enak yg mana? Saya kurang tahu karena saya belum ada pengalaman untuk hal ini.
Terakhir yaitu EMS, karena saya belum pernah menggunakannya, ini hanya saya rangkum dari yg pernah saya baca saja. Untuk EMS ini punya keunggulan seperti DHL dkk, seperti kecepatan (meskipun  gak secepat mereka) dan sistem tracking yang bagus. Sekaligus memiliki keunggulan dari free shipping, yaitu kita dapat mengajukan keberatan apabila menurut kita perhitungan dari pihak bea cukai kurang benar. Untuk harga, sepertinya ada di bawah DHL dkk. Mungkin lain kali saya akan mencobanya (kemarin mau nyoba ini sebenernya, tapi pihak seller tidak menyediakannya, akhirnya nyoba DHL)
Panjang juga ya. Lanjut aja deh ya. Kali ini kita bahas mengenai bea masuk dan pajaknya (khusus untuk HP saja ya?)
Ada tiga komponen dalam pembayaran bea masuk dan pajak, yaitu Bea Masuk itu sendiri, Pajak Pertambahan Nilai atau PPN dan Pajak Penghasilan atau PPh.
Update Terbaru
Update terbaru terkait peraturan barang impor ini diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan nomor 112/PMK.04/2018 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan nomor 182/PMK.04/2016 tentang Ketentuan Impor Barang Kiriman.

Di peraturan yang terbaru tersebut disebutkan pada pasal 13 ayat (1) bahwa batas nilai barang kiriman yang memperoleh pembebasan bea masuk adalah selama tidak melebihi $75. Di ayat (1a) nya dipertegas lagi bahwa nilai $75 tersebut adalah batas nilai per hari, jadi apabila dalam satu hari kita memiliki beberapa paket yang nilai totalnya lebih dari $75, tetap akan dikenakan pajak (meskipun nilai per masing-masing kiriman di bawah $75).

Penerapannya pun sedikit berbeda, di peraturan yang terbaru, apabila nilai barang tersebut di atas $75, maka pajak dan bea masuknya dihitung berdasarkan nilai barang tersebut, tidak lagi dikurangi dengan $75 terlebih dahulu. Jadi, kalau kita membeli smartphone dengan harga $100 misalnya, pajak dan bea masuknya ya dihitung dari nilai $100 tersebut, tidak lagi $25 ($100-$75).

Selain itu, terkait bea masuk, sepertinya sekarang semuanya dikenakan bea masuk apabila nilai barang di atas $75 seperti yang tertuang pada pasal 20 ayat (1) dengan tarif 7,5%. Dan untuk Pajak Penghasilan (PPh) dalam rangka impor juga meningkat tarifnya menjadi 10% apabila memiliki NPWP dan 20% apabila tidak memiliki NPWP. Saya belum menemukan aturannya terkait PPh ini, tapi saya cuma baca di sini. Kalau sudah nemu aturannya nanti saya coba update lagi. Sekarang kita ke contoh perhitungan.

Contoh Perhitungan:
Saya membeli Smartphone seharga sebesar $159 dengan biaya kirim $17 dan biaya asuransi $2. Kurs yang digunakan misalnya Rp14.000 dan saya tidak memiliki NPWP. Perhitungannya adalah sebagai berikut :

  1. Harga Barang Kena Pajak = $159
  2. CIF = $159 + $17 + $2 = $178
  3. CIF = $178 x Rp14.000 = Rp2.492.000
  4. Bea Masuk = 7,5% x Rp2.492.000 = Rp186.900
  5. PPN = 10% x Rp2.492.000 = Rp249.200
  6. PPh = 20% x Rp2.492.000 = Rp498.400
  7. Total Pajak yang harus dibayar = Rp186.900 + Rp249.200 + Rp498.400 = Rp934.500
Ket: CIF adalah Cost, Insurance and Freight atau gampangnya yaitu Harga Barang + Asuransi + Biaya Kirim.

Jadi, apabila kita membeli smartphone dengan harga $178 atau $2.492.000, pajak yang harus kita bayar dalam rangka import kira-kira sebesar Rp934.500. Lumayan juga ya sekarang pajaknya. Kayaknya kalo sekarang mending beli yang resmi aja kalo nilai pajaknya cukup besar seperti itu.

Contoh di bawah ini sudah tidak berlaku lagi
Terus, bisa gak kena pajak gak? Bisa, asalkan harga barang yang dibeli tidak lebih dari $50, bebas bea masuk maupun pajak-pajaknya. Kalau di atas $50 dollar maka akan dapet potongan $50 dollar sebelum dihitung pajaknya. Kalau beli HP seharga $200 terus di invoicenya ditulis MP4 Player dan harganya $40 kena pajak gak? Bisa tetep kena, bisa gak. Tetapi kemungkinan besar akan kena, karena pihak Bea dan Cukai punya kewenangan untuk membuka paket kiriman dari LN. Lagian packaging untuk HP biasanya lumayan gede untuk alasan keamanan, jadi agak mencurigakan juga MP4 Player ato apalah seharga $40 dengan packaging seperti itu. Dan juga pengawasan di bea cukai sekarang sudah sangat ketat. Saya pun tidak menyarankan hal tersebut karena hal tersebut jelas melanggar aturan.
Sekarang mari ke contoh perhitungannya menggunakan pembelian Meizu M3S saya. Saya membeli Meizu M3S tersebut sebesar $159 dengan biaya kirim $17 menggunakan DHL. Tetapi ternyata pihak Bea Cukai menggunakan harga pembanding yang mereka dapatkan, yaitu $200. Saya memiliki NPWP tetapi pihak DHL tidak melampirkan NPWP saya padahal saya sudah mengirimkan NPWP saya via email ke pihak DHL. Jadi, harga yang dipake adalah $200, biaya kirim $17, asuransi $2 dan saya dianggap tidak memiliki NPWP. Kurs yang digunakan saat itu Rp13.152. Perhitungannya adalah sebagai berikut :
  1. Harga Barang Kena Pajak $200 – $50 = 150$
  2. CIF = $150 + $17 + $2 = $169
  3. CIF = $169 x Rp13.152 = Rp2.222.688
  4. Bea Masuk 0% = Rp0
  5. PPN = 10% x Rp2.222.688 = Rp222.268
  6. PPh = 15% x Rp2.222.688 = Rp333.403
  7. Total Pajak yang harus dibayar = Rp222.268 + 333.403 = 556.091
Dan total yang harus saya bayar plus biaya2 dari DHL adalah Rp645.000. Meskipun menurut saya perhitungan tersebut tidak benar karena harga barang sebenarnya adalah $159 dan saya punya NPWP yang seharusnya tarif PPhnya 7,5%, tapi karena proses di bea cukai sudah selesai sehingga saya dianggap menyetujui dan males mau ribut2 soal NPWP (udah keburu2 soalnya), yasudahlah saya bayar saja itu semua. Dan sepertinya, saya harus mencoba jasa EMS atau free shipping untuk melakukan pembandingan. HP yang pengen dibeli sih ada, tapi uangnya dari mana itu yang masih misteri, haha. Ato ada yg mau bayarin ZUK Z2 yang sudah saya Place Order kemarin? Sellernya udah inbox saya nih. Saya terima dengan senang hati kok.
Gimana? Gampang kan belanja HP dari LN. Kesimpulan kali ini, bagi temen2 yang mementingkan kecepatan dan tidak masalah soal uang, pakelah jasa perusahaan swasta seperti dhl dkk. Tapi bagi kalian yang mungkin seperti saya, yang penting sampe aja deh, lama juga gpp, cobalah EMS atau Free Shipping saja.
Share
Tweet
Pin
Share
117 comments
Beberapa minggu yang lalu saya iseng-iseng mencoba membeli HP dari luar negeri (LN). Sebenernya ini bukan pengalaman pertama saya membeli sesuatu dari LN, tetapi pembelian-pembelian sebelumnya hanyalah pembelian dengan nominal yang kecil seperti tempered glass atau case. HP yang saya beli saat itu adalah Meizu M3S yang beberapa minggu yang lalu baru dilaunching oleh Meizu. Jika teman-teman ingin melihat video unboxingnya bisa main-main ke akun youtube saya.
Di video tersebut beberapa user ada yang bertanya mengenai jasa pengiriman maupun pajak yang saya bayar. Dan sebenernya hal ini lah yang paling banyak ditanyakan oleh orang-orang jika ingin membeli sesuatu dari LN. Susah gak sih? Kena pajak gak? Jasa pengirimannya gimana? Bayarnya gimana? Dll. Untuk itu di sini saya akan mencoba membagikan penglalaman saya selama saya berbelanja di website-website luar (padahal mah baru nyoba di aliexpress aja). Pada artikel kali ini saya mengkhususkan untuk “HP” saja ya, karena memang beda barang akan beda perlakuannya oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai mengenai bea masuk dan pajaknya. Sementara untuk website e-commercenya adalah Aliexpress.com, karena baru di website ini saya melakukan pembelanjaan dari LN.
Bahasan pertama dari artikel ini adalah boleh gak sih kita membeli HP dari LN (dalam hal ini kita sebagai perorangan ya, beli untuk dipake sendiri), apa gak ditahan sama bea cukai?
Sampai saat ini sih, membeli HP dari LN diperbolehkan dengan syarat maksimal hanya 2pcs HP dalam satu kiriman. Hal ini diperkuat oleh Peraturan Menteri Perdagangan No. 38/M-DAG/PER/8/2013 yang merupakan perubahan dari Permendag No. 82/M-DAG/PER/12/2012, pada pasal 22 disebutkan bahwa barang kiriman berupa Telepon Seluler, Komputer Genggam (Handheld), dan Komputer Tablet sebanyak 2 unit per pengiriman dikecualikan dari persyaratan2 yang ribet seperti Laporan Surveyor (LS) dan Importir Terdaftar (IT). Jadi ketika teman-teman ada yang mengalami paketnya ditahan dan harus memenuhi syarat LS dan IT sesuai Permendag No. 82/M-DAG/PER/12/2012, tunjukan saja peraturan perubahannya. Sumber dari sini. Kalau temen2 tahu peraturan yang lebih baru lagi mohon koreksinya.
Selanjutnya bahasan yang kedua adalah caranya gimana sih? Cara bayarnya gimana?
Untuk cara berbelanjanya sendiri sebenernya gampang kok, sama saja dengan e-commerce di Indonesia seperti l**ada, bl*bl*, dll. Pertama-tama bukalah website aliexpress.com dan search barang yang kita inginkan. Di aliexpress ini sellernya banyak ya, sama kayak lazada dkk, jadi harus pinter2 cari seller yg terpercaya. Kalo saya sih biasanya cari seller yang orderannya banyak dan punya feedback yang bagus. Meskipun mungkin ada seller yg lebih murah, kalo selisihnya tidak terlalu banyak gak masalah buat saya. Untuk M3S ini saya beli di seller J&K Technology. Saya dapat di harga $159,99 + ongkir $16,93 via DHL.
Setelah menemukan HP yang kita cari, sebelum klik BUY NOW, kita akan disuruh memilih model, warna atau bundling yang disediakan oleh seller, jumlah order dan jenis pengiriman yang diinginkan (untuk jenis pengiriman nanti akan dibahas lagi). Setelah itu baru kita klik BUY NOW.

Setelah itu kita akan diminta data alamat pengiriman, jika sebelumnya sudah ada tinggal klik PLACE ORDER saja. Jika belum ada, klik saja add new adress dan masukkan alamat tujuan.


Setelah klik PLACE ORDER, kita akan dibawa ke halaman pembayaran. Bagi yang tidak memiliki kartu kredit, disediakan 2 pilihan pembayaran, yaitu lewat DOKU dan WESTERN UNION. Tapi bagi yang memiliki rekening BNI, bisa juga melakukan pembayaran lewat BNI DEBIT ONLINE. Selama ini, yang sering saya gunakan adalah Doku Wallet dan BNI Debit Online. Saya akan coba membahas masing-masing cara pembayaran tersebut di atas.

DOKU
Untuk pembayaran Doku sendiri bisa dilakukan dengan 4 cara. Pertama, yaitu dengan Saldo Doku Wallet jika kita memiliki Akun dan Saldo di Doku. Temen2 tinggal login ke akun Doku Wallet dan melakukan pembayaran. Kedua, yaitu lewat Mandiri Clickpay. Untuk cara ini mungkin yang memiliki rekening Mandiri lebih paham. Ketiga, yaitu dengan transfer melalui ATM bersama. Nanti kita akan diberikan rekening virtual untuk pembayaran dan tinggal melakukan transfer ke rekening tersebut. Terakhir, yaitu lewat minimarket seperti Alfamart, Alfamidi, Lawson, dll. Nanti kita akan mendapat kode payment dan tinggal membayarnya di minimarket2 tersebut. Setelah melakukan pembayaran, pembayaran akan dilakukan verifikasi 1×24 jam oleh pihak aliexpress.

WESTERN UNION
Untuk pembayaran menggunakan Western Union, nanti kita akan diberikan kode atau nomer akun untuk transfer (Alipay Singapore), selanjutnya kita tinggal melakukan transer ke gerai2 yang bekerja sama dengan Western Union, seperti Alfamart, Indomaret, Kantor Pos, dll. Pembayaran melalui Western Union akan dilakukan verifikasi dalam 1-3 hari oleh pihak aliexpress.

BNI DEBIT ONLINE
Untuk pembayaran melalui BNI Debit Online, BNI SMS Banking kita harus sudah aktif dan bisa digunakan untuk bertransaksi. Caranya tinggal kirim sms ke 3346 dengan format “REQ VCN Nominal” kemudian ada balasan untuk mengirimkan PIN dan akhirnya akan mendapatkan SMS nomor kartu kredit virtual yang dapat digunakan. Tinggal masukkan saja informasi tersebut ke kolom pembayaran lewat Kartu Kredit. Saran saya ketika memasukkan nominal lebih baik dilebihin aja daripada nanti malah kurang. Tenang aja, uang yang berkurang tetap akan sebesar pembayaran yang seharusnya kok.
Sumber : bni.co.id

Cukup mudah kan? Mungkin itu dulu untuk artikel kali ini. Untuk masalah pengiriman, bea masuk dan pajaknya akan saya coba bahas di artikel selanjutnya.
Share
Tweet
Pin
Share
11 comments
Siang itu saya mencoba menyambangi galeri smartfren di Plasa Ambarukmo Jogja untuk menanyakan keberadaan Hisense Pureshot. Tetapi sampai di sana ternyata saya hanya bisa mencoba barang display saja karena sudah tidak ada lagi stok untuk Pureshot dan digantikan oleh Andromax R2 dan E2. Singkat cerita akhirnya saya malah menemukan si Pureshot ini di elevania dengan harga di bawah harga iklannya yg di patok sebesar Rp 1.999.000 plus voucher 7%, lumayanlah sisanya buat nambahin beli popok. Mengapa saya membeli HP ini padahal saat ini saya sudah memakai Xiaomi Mi4c yang notabene memiliki spesifikasi yang lumayan jauh di atas si Pureshot ini? Sebenarnya hanya ada dua alasan saya membeli HP ini. Yang pertama, saya ingin mencoba HP ini dan yang kedua akan saya ceritakan nanti bersama pengalaman saya menggunakan si Pureshot.
Desain yang Ergonomis
Desain dari Pureshot ini menurut saya lumayan cantik ketika pertama kali saya melihatnya. Sekeliling bodi Pureshot ini dibalut dengan list plastik dengan finishing chrome, finishing chrome ini terlihat jelas pada device yang berwarna putih, tapi karena device yang saya pegang berwarna hitam jadi tidak terlalu terlihat dan saya lebih suka yang seperti ini. Kemudian di sisi belakang atau backdoor, Hisense menggunakan bahan plastik yg dibuat seperti kaca yang dipermanis dengan pattern anyaman di dalamnya. Di sekeliling backdoornya di buat sedikit melengkung, bukan melengkung sih, tapi agak ke bentuk trapesium. Jadi, sudut-sudutnya masih agak terasa di tangan. Tapi untuk di genggam masih lumayan nyaman kok, ditambah dengan penempatan tombol-tombol yang mudah untuk di jangkau, di mana tombol volume dan power diletakkan di samping kanan body smartphone. Hisense juga masih menggunakan tombol kapasitif di bawah layar untuk mengakses menu home, back dan  recent apps. Tombol kapasitif pada pureshot ini sangat responsif dan dilengkapi dengan backlight untuk membantu pada kondisi gelap. Feels nyaman memegang Pureshot ini bertambah ketika saya pakaikan transparant case yg saya dapatkan secara gratis saat membeli Pureshot ini.
Masuk ke sektor layar, Pureshot dibekali layar berukuran 5 inch dengan gaya layar lengkung 2.5D yang terlihat sangat menawan. Tak hanya menawan, tak lupa pula Hisense melindungi layar Pureshot ini dengan Corning Gorilla Glass 3 agar tahan terhadap goresan. Meskipun resolusi layarnya hanya HD 720P saja, layar Pureshot masih terlihat tajam. Warna yang dikeluarkan dari layarnya juga terasa nyaman di mata. Di bawah terik sinar matahari, layar Pureshot masih bisa terlihat ketika auto brightness dihidupma. meskipun memang agak sedikit susah untuk melihatnya.
Desain speaker Pureshot ini juga lumayan oke, speaker Pureshot ini berada di bawah body dengan desain grilled di kanan dan kiri lubang micro usb. Tapi speaker yang aktif hanya satu saja, yaitu yang sebelah kanan. Sementara yang kiri hanya sebagai pemanis saja. Mungkin satu yang kurang dari sisi ini adalah tidak adanya LED Notification yang sesungguhnya lumayan membantu untuk mengetahui notifikasi yang masuk tanpa harus menghidupkan layar terlebih dahulu, sayang sekali.
Sisi Kiri dan Bawah
Sisi Kanan
Tampak Depan
Wajah Belakang
4G yang Komplit
Saya awali dengan cerita dulu kali ya. Jadi, setelah Smartfren meluncurkan produk 4G nya, saya mulai meninggalkan Bolt yang sudah saya gunakan sejak lama karena menurut saya Smartfren mempunyai jangkauan yang lebih luas dibandingkan Bolt yang sampai saat ini baru kota Jakarta dan Medan yang bisa menikmatinya. Terlebih lagi paket internetnya lebih murah, saya bisa membeli kartu perdana yang sudah berisi kuota data 10Gb dengan masa aktif tiga bulan dengan harga 100ribuan saja. Dan karena di rumah sudah ada Indihome, jadi 10Gb untuk 3 bulan itu sudah sangat value to money, karena praktis kuotanya dipakai hanya saat keluar rumah saja.
Karena sudah menggunakan Smartfren, saya pikir ketika saya pulang kampung, saya sudah tidak perlu lagi membeli paket dari operator gsm lagi. Sebelumnya, setiap pulang kampung saya harus membeli paket mingguan dari operator gsm yang biasanya langsung habis sehari dua hari atau membeli kartu perdana internet yang harganya lumayan juga karena sudah dipastikan sinyal bolt tidak sampai kampung saya di kabupaten Kulon Progo, DIY. Dengan memakai Smartfren saya berharap masalah ini teratasi, tetapi ternyata tidak. Waktu pulang kampung kemarin ternyata kartu Smartfren saya sama sekali tidak mendapatkan sinyal 4G. Setelah baca sana sini saya mendapati bahwa ternyata Smartfren menggunakan dua frekuensi untuk jaringan 4G nya, yaitu frekuensi TDD 2300MHz untuk kota-kota tertentu dan FDD 850MHz untuk jangkauan yang lebih luas lagi hingga ke daerah-daerah. Dan sepertinya di kampung saya Smartfren menggunakan frekuensi FDD 850MHz untuk 4G nya. Sedangkan Mi4c saya tidak mendukung frekuensi LTE 850MHz.
Dan setelah menggunakan Hisense Pureshot, benar saja, jaringan 4G smartfren manteng terus bahkan ketika saya ajak jalan-jalan dari Kulon Progo sampai Wonosari Gunung Kidul, jaringan 4G Smartfren masih tetap anteng menemani perjalanan saya. Wow, thats great. Akhirnya saya bisa merasakan jaringan 4G di kampung saya.
Itulah alasan utama saya kenapa saya membeli Pureshot ini. Jaringan 4G yang di dukung oleh Pureshot ini mungkin bisa dibilang sangat lengkap. Semua jaringan 4G di Indonesia, mulai dari FDD 850MHz, FDD 1800MHz dan TDD 2300MHz dibabat habis oleh si Pureshot ini. Mungkin itu yang membuatnya berbeda dengan devices lain di mana sebagain besar devices 4G yang lain umumnya hanya mendukung Frekuensi FDD 1800MHz dan TDD 2300MHz. Dan itu berarti Hisense tidak mengunci slot SIM 4Gnya hanya untuk kartu Smartfren saja seperti pada seri Andromax. Hal ini dilakukan Hisense karena brand Pureshot ini merupakan upaya pertama Hisense masuk pasar Indonesia tanpa embel-embel Andromax meskipun masih tetap bekerja sama dengan Smartfren. Jadi setiap pembelian Hisense Pureshot akan dibundling dengan nomor Smartfren dan bisa mendapatkan promo Paket Data True Unlimited hanya 75rb per bulan s.d. 30 April 2016. Dan dengan kemampuannya yang mendukung jaringan 4G untuk seluruh operator di Indonesia (setidaknya untuk saat ini), cocoklah si Pureshot ini saya juluki LTE for All.
First Impression
Ketika pertama kali menjalankan Pureshot, kita disufuhi tampilan UI custom buatan Hisense yang diberi nama Vision UI. Vision UI hadir dengan launcher tanpa app drawer yang sepertinya sedang menjadi trend pada HP-HP asal Tiongkok. Bagi saya cukup membosankan dan pasti akan selalu saya ganti dengan launcher yang berbasis AOSP seperti Nova Launcher. Selain itu, Vision UI hadir dengan membawa fitur-fitur menarik yang menurut saya wajib ada di smartphone saat ini seperti Double Tap to Wake, Long Press Home to Sleep, dan Gesture yang bisa kita kustomisasi. Dengan begitu tombol power bisa menjadi lebih awet.
Untuk dapur pacunya, Hisense Pureshit ditenagai prosesor Quallcom Snapdragon 415 dan Ram 2GB. Performa dari Pureshot ini terbilang bagus untuk penggunaan sehari-hari. Sekedar untuk bersosial media, nonton youtube, browsing, dan membuka banyak aplikasi secara bergantian semuanya berjalan dengan lancar di Pureshot ini. Meskipun ada sedikit jeda ketika membuka recent apps dari tombol menu kapasitifnya, hal tersebut tidak terlalu mengganggu. Untuk RAM nya sendiri, sistem Pureshot menggunakan RAM berkisar antara 600MB – 900MB dan untuk penggunaan RAM olej aplikasi tergantung dari aplikasi yang kita install dan jalankan. Untuk bermain game, Pureshot ini tergolong lumayan bagus. Game yang saya coba yaitu Riptide GP2 dan NFS No Limits. Keduanya berjalan dengan lancar di Pureshot. Cukup smooth dan tidak ada lag yang mengganggu jalannya permainan.
Memori internal yang di sediakan oleh Hisense Pureshot sebesar 16GB. File sistem Hisense Pureshot sendiri menggunakan total storage sekitar 4,5GB sehingga free storage yang tersedia untuk user sekitar 11GB. Jika dirasa masih kurang, bisa ditambah dengan Micro SD hingga 32GB. Dan untungnya slot Micro SD tidak hybrid dengan kartu SIM. Akan tetapi si Pureshot ini tidak mendukung USB OTG, sayang sekali sebenarnya. Kemudian untuk kartu SIMnya sendiri Pureshot menggunakan kartu berjenis Mini SIM yang umum digunakan oleh feature phone. Dalam paket penjualannya disediakan adaptor dari Micro SIM ke Mini SIM bagi yang sudah terlanjur memotong kartu SIM sebelumnya. Slot kartu SIM dan Micro SD berada di bagian belakang dan harus membuka tutup baterai dan khusus untuk slot kartu SIMnya, kita harus melepas baterainya terlebih dahulu ketika ingin memasang kartu SIM.
Masuk ke sektor baterai, baterai sebesar 2200mAh yang disematkan pada Pureshot ini terasa agak kurang untuk saya. Mungkin karena saat ini saya sudah terbiasa menggunakan HP dengan baterai di atas 3000mAh. Untuk pemakaian normal sehari-hari screen on time yang saya dapatkan berada di kisaran 3 jam – 3,5 jam. Dan apabila saya tambah dengan bermain game, screen on time nya sekitar 2 jam an saja. Tapi untuk penggunaan normal sehari-hari sebenarnya daya tahan baterainya sudah cukup bagus. Bisa digunakan dari pagi sampai sore. Terlebih lagi dengan baterainya yang removable, selain dengan powerbank, ada alternatif lain untuk mendukung power dari si Pureshot ini, yaitu dengan membeli baterai cadangan yang dapat digunakan ketika baterainya sudah lemah.
Kamera
Sektor Kamera seharusnya menjadi andalan utama dari HP ini karena dari namanya saja sudah tercermin keunggulan yang ingin ditonjolkan oleh Hisense. Pureshot dibekali kamera belakang dengan resolusi 13MP dengan aperture f/2.0 dari Samsung Isocell S5K3M2 dan dilengkapi dual LED Flash meskipun bukan merupakan dual tone LED Flash. Untuk kamera depan resolusi 5MP dan dibekali dengan LED Flash untuk menunjang hasil foto selfie yang lebih oke lagi di tempat yang minim cahaya. Untuk hasil kameranya mungkin akan saya pajang di post terpisah nantinya.
Berikut beberapa screenshot dari pureshot
   

   

   

 

Kelebihan dan Kekurangan
Sekarang saya akan mencoba merangkum kelebihan dan kekurangan dari Hisense Pureshot berdasarkan pengalaman saya memakai HP ini.
Kelebihan
  • Mendukung Full Range LTE untuk semua operator yang mendukung LTE di Indonesia.
  • Desain yang cantik dan pas di genggaman dengan dimensi layar 5 inch.
  • Kamera sedikit lebih baik dibanding HP dengan range harga yang sama.
  • Slot kartu SIM dan Micro SD terpisah, serta kartu SIM berjenis micro SIM sehingga tidak merepotkan bagi yang baru beralih dari feature phone.
Kekurangan
  • Baterai tergolong kecil, hanya 2200mAh
  • Tidak ada notifikasi LED
  • Tidak mendukung USB OTG
  • Dual LED Flash tetapi tidak Dual Tone
Kesimpulan
Untuk devices dengan dukungan Full Range LTE seharga Rp 1.999.000 (harga resmi saat ini), Hisense Pureshot ini merupakan devices yang patut dipertimbangkan. Snapdragon 415, RAM 2GB, internal 16 GB dan performa yang smooth akan kita dapatkan dari device ini. Keunggulan lain disektor kamera yang di atas rata-rata juga menambah daya pikatnya. Secara keseluruhan device ini menurut saya worth to buy.
Share
Tweet
Pin
Share
1 comments
Newer Posts
Older Posts

About me

About Me

Gadget Enthusiast yang selalu senang mencoba hal-hal baru yang berbau teknologi dan selalu ingin sharing pengalaman mencoba hal-hal baru tersebut, namun ada sedikit kendala yang menghambatnya, yaitu MALAS :D

Follow Us

  • facebook
  • twitter
  • instagram
  • Google+
  • pinterest
  • youtube

Popular Posts

  • Pengalaman Membeli HP dari Luar Negeri (Aliexpress) – Part 2 (Update 2019)
  • Pengalaman Membeli HP dari Luar Negeri (Aliexpress) – Part 1
  • [Review] Meizu M3S : Kolaborasi Yang Pas

Categories

  • Article (1)
  • News (2)
  • Review (6)
  • Tips (7)

Blog Archive

  • April 2019 (1)
  • March 2019 (3)
  • February 2017 (1)
  • December 2016 (1)
  • November 2016 (2)
  • October 2016 (1)
  • August 2016 (8)

Created with by ThemeXpose | Distributed by Blogger Templates | Used by TeknoDAB